CHOCORETTO at Reverb nation


Saturday, September 10, 2011

IT'S ABOUT ANOTHER WORLD (chapter 3)

IT'S ABOUT ANOTHER WORLD (CHAPTER 3)

CHOCORETTO,vampire knight chara,the gazette,myself/

BY Ichijou Yuuga

author's note : gomen kalau chap yang ini kependekkan minna..
and the story goes on..
hutan terlarang.
sunyi..
mencekam...
dingin..
lembab...
dan satu manusia...
3 vampire...
satu makhluk immortal yang sedang kebingungan.
"jadi, bagaimana?"
tanya myu kepada kedua vampire suruhan 'headmaster'nya,munade dan sai.
"bagaimana apanya?"
sai bertanya balik, dia juga merasa bingung.
"tentu saja membawanya ke Chocoretto gakuen!wah...Berlama-lama dihutan ini membuat pikiranmu terganggu..."
munade berujar pelan,namun sarkatis. dia menghampiri hiro yang duduk melipat lututnya. sepertinya rasa frustasi menghampirinya dalam satu malam 'pertemuannya' dengan spesies barunya.
"kau ikutlah dengan kami..kita butuh bicara.."
"bicara apa?aku tidak mau terlibat lebih jauh!"
umpat hiro,berdiri dan hendak pergi dari sini.
"kau harus menerima kenyataannya,kau sudah terlibat lebih jauh!"
sai merasa tak sabar, hiro enggan mengikuti kemauan para 'vampire' yang ingin mencari tahu siapa dia sebenarnya.
"karena itu aku tidak mau terlibat lagi,cukup!aku punya kehidupanku sendiri,jangan ganggu aku!kalian membuatku terlambat masuk kuliah,aku juga harus bekerja,dan aku yakin..ibuku sudah cemas menunggu ku pulang!"
BRUAKK!
tercengang menyaksikan atraksi atau tepatnya kemarahan dari seorang putra mahkota-yang terlihat lebih mirip putri mahkota- menendang jatuh sebuah pohon raksasa.
"ups..sorry,sepertinya aku tidak ingin terlibat dalam masalah ini..."
sai mengangkat tangannya dan menaikkan kedua bahunya, dia tau kalau sang putra mahkota sudah kesal.
"kau....kau tau apa yang kau ucapkan?!apakah menurutmu penyakit 'tiba-tiba' membunuhmu itu tidak ingin kau sembuhkan?!ha??ingat,kau itu vampire!kau harus segera bertemu dengan pemimpin kami jika tidak.....ku bunuh kau,detik ini juga!!!"
memamerkan taring tajamnya kepada hiro,sontak membuat hiro sedikit terkejut,pria yang hampir-hampir ia kira seorang wanita dengan gaun hitam berenda yang feminim dihadapannya ini mengamuk.dia merasa setengah dari perkataan myu itu benar. dia harus menyelesaikan masalahnya sebelum kejadian pembunuhan 'tanpa sadar'nya itu terulang lagi.
"wow..dari mana myu-sama belajar kata-kata itu..?"
celetuk sai,dan otomatis mendapat tatapan pembunuh dari munade.
"bisakah kau tutup mulutmu disaat urusan sedang serius?"
====================================================================
disebuah sudut kota tokyo, seorang pemuda 'berwajah' cantik berlari menembus sebuah hujan deras setelah menerima sebuah telepon dari seorang wanita yang sangat dikenalnya yang sedang kebingungan saat ini. menembus hujan yang lumayan deras dan membiarkan dirinya kebasahan pria cantik bermata bulat itu berlari dan sampai disebuah apartemen sederhana. menaiki tangganya dengan tubuh bergetar, dia sampai disebuah flat yang sering didatanginya-walaupun beberapa hari ini dia tidak kelihatan batang hidungnya karena pergi berdarmawisata dengan teman kampusnya-. mengusap-usap kedua telapak tangannya mencari kehangatan,pria itu mengetuk pintunya.
"oba-san...*" (bibi.red)
panggilnya, merasa cemas dengan keadaan orang yang ada didalamnya.
"uruha oba-san..."
panggilnya lagi,suara pintu terbuka dan wajah panik seseorang menyambut kedatangannya.
"oh..kazamasa!silahkan masuk..!"
ujarnya,berlari kedapur dan mengambilkan sebuah handuk tebal milik hiro,anak kesayangannya kepada kazamasa.
"hiro-niichan belum pulang juga?"
menggeleng lemah,uruha menatap pria yang bernama kazamasa itu dengan pandangan khawatir.
anaknya belum pulang sejak semalam ketika ia berpamitan untuk pergi bekerja.
"belum..tidak ada kabar sama sekali.."
air mata mulai menggenang dipelupuk mata cantiknya. dia sangat ketakutan, 'harta' satu-satunya miliknya belum kembali sejak tadi malam.
"tenanglah oba-san..kita belum tau apa yang terjadi, mungkin saja hiro-nii sedang menginap di tempat kerjanya karena kehujanan.."
"tapi biasanya dia akan mengabarinya,kazamasa... oba-san..takut sekali karena saat ini sedang marak terjadinya pembunuhan.."
memeluk wanita dihadapannya ini dan menyenandungkan kalimat doa ditelinganya. kazamasa dengan tenang mengelus punggung wanita yang sudah ia anggap sebagai ibunya sendiri itu lembut.
"hiro-nii pasti baik-baik saja.. percayakan saja semuanya kepada Tuhan.."
kohara kazamasa, sahabat hiro sejak kecil. ia dan hiro berteman akrab walaupun sebenarnya ialah yang mengejar-ngejar hiro kemanapun hiro pergi. baginya hiro adalah 'malaikat penyelamatnya', orang yang membantunya ketika sewaktu kecil dia dijahili oleh anak-anak nakal, dan sejak itu hiro adalah pahlawan baginya. mengikutinya hingga kerumah, berkenalan dengan ibunya dan saat ini tak ada hal yang lebih indah bagi kazamasa selain bersama-sama dengan 'keluarga' barunya. dia sangat cinta dengan kehangatan keluarga yang tak didapatnya dikeluarga aslinya. ayah dan ibunya yang selalu bertengkar membuatnya tidak betah untuk melakukan apapun dirumah.
karena itu, flat kecil yang tak lebih besar dibandingkan kamarnya inilah tempat paling nyaman untuknya.
"aku akan mencarinya, oba-san.."
====================================================================
seorang pria berambut coklat,tampan dan tak terlihat menua sedang berjalan menuju kastil dikerajaan chocoretto. tak ada kepanikan diwajahnya-yang mungkin sudah menjadi cirikhasnya- dan segera berjalan menuju ruangan sang raja. tersenyum simpul mendapati dua orang penjaga istana didepan pintu raja Aoi, dia tersenyum.
"aku ingin bertemu dengan yang mulia.."
"dengan segala hormat, Mr. Kuran.."
ujar salah seorang dari pemuda itu. dan salah satunya masuk kedalam untuk menanyakan apakah orang yang bermarga kuran itu bisa memasuki ruangan raja atau tidak. mendapat persetujuan, pria yang ber'tag' name Kyan itupun kembali bertemu orang yang bernama kuran itu.
"silahkan masuk,Mr.."
"terima kasih.."
"kaname... apa yang membuatmu datang sepagi ini kesini?"
tanya sang raja yang sedang 'menyeruput' sarapan paginya dari gelas yang kelihatannya berwana merah kental-tentu saja itu darah- sambil tersenyum menatap orang yang ada dihadapannya.
"aku mendapatkan laporan dari anakku,munade... mereka menemukan seorang makhluk immortal didunia manusia.."
dengan tiba-tiba menghentikan kegiatannya, aoi-sang raja- menatap kaname dengan pandangan tak percaya.
"imortal?"
"ya... imortal,yang mulia...kenapa anda sekaget itu? apakah sepertinya berkaitan dengan masa lalu anda?"
tanya kaname menyelidiki, aoi menggelengkan kepalanya.
"tidak mungkin itu dia..."
"dia?"
kaname mengernyitkan wajahnya menatap sang raja yang terlihat sedang memikirkan sesuatu.
rasanya bayangan masa lalu aoi seperti menjadi sebuah proyektor film dikepalanya. bayangan akan wanita itu, 'manusia' yang menjadi cinta pertamanya. manusia yang ia hilangkan ingatannya setelah hubungan yang mereka jalin sekian lama. wanita yang 'mungkin' mengandung anaknya.
"uruha.."
"siapa itu uruha?"
mengernyitkan wajahnya, kaname menatap heran sang raja yang masih bergelut dengan pikirannya. "saya pernah menemukan kasus serupa, ada banyak immortal disini. namun mereka tak lebih dari sekedar vampire level E,kelaparan dan harus segera dimusnahkan. tapi orang ini berbeda,dari kabar yang kudapat dari anakku.. sepertinya delapan puluh persen jiwa manusia lah yang menguasainya. hanya saja,insting vampirenya bisa keluar secara tiba-tiba ketika keadaannya sedang terdesak.
"benarkah?dimana kalian menemukannya?"
"ditokyo.."
DEG
rasanya jantung aoi ingin keluar melalui mulutnya. Tokyo, yah... tempat wanita cinta pertamanya berada itupun ditokyo..
"dimana dia sekarang?"
"dichocoretto gakuen.. ditangan gackt,dia aman.."
seperti ingin memastikan sesuatu,wajah aoi terlihat begitu cemas.
"bawa dia kemari.."
menghela nafas panjang,mata aoi menerawang. mengingat tentang makluk immortal yang baru saja ia dengar keberadaannya itu. ingatannya terbesit oleh sesosok bayi mungil yang ada digendongan wanita cantik masa lalunya dua puluh tahun yang lalu.
wanita yang telah ia tinggalkan..
wanita itu..
===================================================================
duduk didepan sebuah altar kecil dirumahnya. seorang wanita menangkupkan kedua tangannya didepan wajahnya. kedua air matanya mengalir butiran-butiran air mata. menggumamkan kalimat-kalimat doa, ia memasrahkan dirinya kepada Tuhan.
"lindungilah anakku.." bisiknya.
"berilah dia perlindunganmu,Tuhan.."
ulangnya lagi. rasanya sesuatu tengah menimpa dadanya. rasanya sakit. ini terdengar berlebihan hanya karena hiro tak pulang kerumah satu hari,namun bayangkan jika berada dikondisinya.
ia hanya memiliki hiro sebagai penopang hidupnya. hanya hiro satu-satunya keluarganya saat ini. uruha-sang ibu- tak memiliki siapapun lagi selain hiro yang menjadi penyemangat hidupnya hingga saat ini.
entah kenapa,rasanya saat ini dia teringat dengan sosok 'suami'nya yang pergi begitu saja meninggalkannya sekaligus putra semata wayangnya yang kini menjadi penopang hidupnya.
entah kenapa, rasanya sesuatu membuatnya berpikir bahwa hilangnya hiro ada kaitannya dengan suaminya.
tetapi,
lagi-lagi uruha merasa frustasi.
dia tak pernah tau dimana keberadaan suaminya sekarang..
ya,
uruha tak pernah tau kenyataannya...
===================================================================
"Yang mulia raja,hamba sudah membawa mereka.."
kaname, memberikan salam kepada sang raja seraya memperkenalkan 'tamu' baru yang hadir didalam kerajaan chocoretto. sosok hiro muncul.
wajahnya tak berbeda jauh seperti saat aoi muda dulu. (kok bisa?ya ini kan penpik saia)
postur tubuhnya,tingginya,caranya memandang orangpun benar-benar mirip.
rasanya seperti melihat dirinya dimasa muda dulu.
"beri salam mu,kau tidak sopan.."
marah myu memukul punggung hiro pelan, merasa bingung dengan apa yang terjadi. hiro merasa kikuk. dia membungkukkan tubuhnya dan memberikan salam alakadarnya kepada sang raja.
"perkenalkan,saya hiro"
tersenyum, aoi menatap wajah hiro lagi.
"apakah kita pernah bertemu sebelum ini,hiro?"
tanya aoi langsung ketopik permasalahan,mengernyitkan wajahnya heran, hiro menggelengkan kepalanya.
"saya rasa tidak..."
tiba-tiba saja aoi menempelkan tangannya ke pipi hiro, menatapnya dengan pandangan nanar yang membuat hiro semakin tidak mengerti apa masalah raja vampire yang ada dihadapannya ini.
ya,sejak awal dia memang tidak mengerti dan merasa terbawa oleh masalah vampire-vampire yang ada disini.
"aku mengenalmu dengan sangat jelas..dari wajahmu...dari caramu memandang orang.."
aoi berujar lembut, myu menatap heran ayahnya yang tiba-tiba berubah menjadi sangat lembut di hadapan pemuda itu.
"izmu,aku rasa daddy sudah tidak waras..."
pikirnya, membuat izmu tak bisa menahan dirinya untuk tidak tersenyum.
"matamu...mengingatkanku kepada seseorang,hiro."
"seseorang...?"
tanya hiro, aoi menganggukkan kepalanya mantap.
'"uruha..."
gumamnya, hiro membelalakkan matanya.
"hey,itu nama ibuku..darimana anda mengenal ibuku?"
secara tiba-tiba membuat semua orang terkejut disana,aoi memeluk hiro yang sedang kebingungan saat ini.
"itu karena kau adalah putraku!"
pekiknya. well hiro sudah mulai berpikir bahwa pria dihadapannya-yang jelas bukan manusia- ini mulai gila dan berimajinasi yang tidak penting untuk membuang waktu hiro dan membuat ibunya khawatir disana.
"anda jangan bercanda..ayahku sudah lama pergi meninggalkan kami.."
"ya!itu aku!"
tertawa lucu,hiro menatap aoi dengan pandangan geli
"jadi,apakah anda ingin mengatakan kalau aku adalah putra vampire?oh..bahkan anda tak punya cukup bukti untuk mengatakan hal itu.."
"bukti kalau dia adalah vampire sih memang ada,daddy.."
tiba-tiba myu mencela pembicaraan mereka. semua mata kini tertuju kepada wajah cantiknya.
"aku dan izmu menyaksikan dengan mata kepala kami sendiri kalau dia telah menggigit tiga orang perampok di tokyo semalam.. dan dia memiliki taring, dia vampire...kekuatannya bangkit secara tiba-tiba tanpa diketahuinya.."
aoi tersenyum lebar mendengar perkataan sang putra mahkota.
"kau dengarkan?kau bagian dari kami..."
"tidak! aku tidak mau mengakuinya...!aku manusia...."
hiro masih saja keras kepala
"apa mau kupatahkan tulangmu agar kau tidak ngotot mengatakan kalau dirimu itu manusia?"
myu mencengkram kerah kemeja hiro dengan mata yang mengkilat dan taring menyembul keluar dari kedua sisi bibirnya. hiro hanya diam.
"Myu hentikan itu!dan kau hiro,jika kau tidak percaya..pertemukan aku dengan ibumu..."
membelalakkan matanya,myu merasa tidak percaya. 'daddy' yang sangat dicintainya membentaknya hanya karena anak yang baru saja ditemuinya.
melepaskan cengkraman tangannya dari kerah baju hiro, myu menatap ayahnya kesal.
"terserah daddy saja.."
===================================================================
memijat-mijat kepalanya,hiro merasa sangat pusing saat ini. seperti sebuah parodi film eropa.
hidupnya yang hanya seorang mahasiswa biasa,pekerja biasa,'orang biasa' dalam satu hari telah berubah menjadi luar biasa.
diawal cerita,
dia bertubrukan dengan seorang pria cantik yang ternyata adalah seorang vampire.
kemudian malam hari dia berubah menjadi sesosok makhluk menyeramkan dan menyerang manusia.
lalu ia dibawa ketempat yang sama sekali tak diketahuinya-
dan sekarang ada orang gila yang mengaku sebagai ayahnya..
dan kini dia harus melibatkan ibunya untuk hal gila lainnya..
"argh...!"
"hey..."
menoleh mencari asal suara yang mengalihkan perhatiannya, munade duduk disebelahnya. tersenyum kecil kemudian memandang lurus kedepan. sebuah pemandangan kota suram diatas balkon kerajaan vampire yang indah, kontras dengan keadaan rakyatnya yang sepertinya 'perlu perubahan'.
"sepertinya kau terlihat sangat... buruk"
"haha,kau lucu! jelas!! bagaimana jika kau berada diposisiku saat ini,ha?"
munade menyunggingkan senyumnya lagi dan merenggangkan tubuhnya.
"aku tak membayangkannya.. karena aku bukan kau.."
ujarnya ringan,membuat hiro berpikir kalau munade ini adalah vampire egois yang tak pernah memikirkan perasaan orang lain.
"jalani saja.."
"eh...?"
hiro memandang munade tak percaya,bagaimana bisa vampire dingin sepertinya bisa memberikan saran untuk dirinya.
"ketika kau merasa frustasi dengan sesuatu.. ketika kau tidak punya pilihan lain untuk menyelesaikan masalahmu... solusi satu-satunya ya..jalani saja... biarkan waktu yang menjawab masalahmu.."
hiro membelalakkan matanya,sesaat kemudian dia tersenyum
"mungkin kau benar... tua sekali pembicaraanmu.."
"yah..banyak yang mengatakan seperti itu.."
hiro tertawa,kemudian mengulurkan tangannya kepada munade.
"aku hiro, kita belum berkenalan secara langsung"
"kau benar, aku munade... selamat datang di chocoretto, yang mulia..."
ujar munade sambil tersenyum mengejek,membuat hiro memanyunkan bibirnya
"fakta bahwa aku adalah putranya belum benar.."
"yah.. aku hanya berlatih menghormatimu.."
ejeknya lagi membuat hiro semakin kesal. namun sejurus kemudian dia tertawa.
"munade.."
panggilnya,sambil memperhatikan pemandangan suram yang ada didepan mereka.
"hmm?"
"apakah chocoretto sesuram ini?"
hiro merasa prihatin dengan keadaan kerajaan chocoretto yang- seperti telah diceritakan- sangat gawat. kegelapan menyelimuti- itu hal yang wajar karena ini kota vampire- namun,
kehidupan benar--benar tidak aman disini. banyak vampire-vampire lapar,tidak berpendidikan dan terlantar di jalanan. bangsawan yang hanya lewat didepan mereka dan memandang dengan pandangan -tanpa arti-
"begitulah chocoretto.."
"seharusnya sebuah kerajaan itu berisikan orang-orang yang saling bekerja sama,berbaur dan saling mengasihi...!"
munade tertawa tertahan
"mengasihi? hey...bukankah kami vampire?kami kejam,kami lapar dan kami...tidak punya bakat alam yang disebut mengasihi.."
"kau benar! namun,apakah sesama vampire tidak bisa saling bersatu?"
munade tercekat, memandang hiro dengan pandangan takjub. sepertinya ia hampir menemukan sebuah potensi didalam diri pria yang baru ditemuinya dua hari ini.
sepertinya ada sesuatu yang special yang ada didalam dirinya..
"Hiro!daddy-ku bilang,kita harus segera kerumah mu dan memastikan siapa kau sebenarnya,sekarang!"
myu datang-masih dengan izmu yang setia dibelakangnya-. berujar penuh penekanan, myu memandang hiro dengan tatapan penuh ancaman seperti -jangan ambil daddy ku dariku- dan lain sebagainya. hiro menoleh kearahnya dan mengangkat bahunya.
mungkin munade benar..
jalani saja,biarkan semuanya mengalir seiring bergulirnya waktu yang terasa berputar begitu lambat didunia hiro saat ini.
"baiklah, antarkan aku ketempat terakhir kalian menemukanku.."
TBC
*Yosssh!!!akhirnya selesai juga..sebenarnya mau posting semalem,tapi saia pulangnya kemaleman(keasyikan liat ospek di kampus,hohohoho) gomen chap ini membosankan..chap selanjutnya udah mulai muncul konflik antara myu-hiro ya..
thanks for reading minna!!!! >w