IT'S ABOUT ANOTHER WORLD (CHAPTER 5)
author : Ichijou yuuga
cast : Chocoretto,versailles,alice nine,vampire knight chara
rat : PG 13
genre : adventure,Mystery
disclaimer : Chocoretto is not my own,vampire knight,alice nine,gazette,gackt,versailess is not my own too,but this story is MINE.
Dunia baru bagi seorang vampire pendatang baru..
"jelaskan padaku tentang sekolah ini.."
tanya hiro kepada munade-sang wakil ketua osis- yang sedang sibuk berkeliling sambil membaca sebuah novel ditangannya. menoleh sebentar kearah hiro yang sedang sibuk mengamati castil yang sebenarnya adalah sekolah para vampire itu, munade berdehem pelan.
"bagian mana yang akan ku jelaskan?"
tanya nya singkat. hiro mencibirkan bibirnya,baru saja dia berpikir bahwa munade orang yang sangat ramah,ternyata pria cantik ini punya sisi lain dari dirinya ketika dia sudah memegang sebuah buku.
ini hari pertama hiro di crescent gakuen. dia dikirim aoi-raja vampire- sekolah disini untuk melatih kemampuan vampirenya serta mengendalikan naluri 'pembunuh' yang ada di dalam dirinya.
hari pertama yang benar-benar menegangkan sepertinya. baru saja dia memasuki gerbang crescent gakuen bersama munade- sang wakil ketua osis sangar yang sibuk dengan novelnya- yang sedari tadi hanya terpaku dengan novelnya dan suasana begitu hening.
"bisakah kau menjelaskan padaku seluruh isi dari crescent?"
mengernyitkan dahinya kesal,munade menutup novel tebalnya. menyimpankannya didalam tasnya dan menarik hiro ikut dengannya,berkeliling.
"jadi kau berapa bersaudara dikeluargamu?"
tanya hiro lagi-memecah keheningan yang diciptakan munade-.
munade menoleh kearah hiro dengan raut wajah heran,namun senyum mengembang dari wajahnya.
"tiga bersaudara..aku,kakakku dan adik perempuanku.."
"benarkah?"
Setelah ber’o’ ria dengan penjelasan munade barusan,sepertinya hiro berpikir jika mengalihkan pembicaraan adalah ide yang tidak buruk saat ini
“hey,novel apa yang kau baca itu?”
Tanya nya memperhatikan novel yang sedang dipegang oleh munade.
“ah..ini karya R.L.STINE.. fear street.. aku suka novel ini..benar-benar menggambarkan kutukan yang turun temurun..”
Jelasnya singkat dan melanjutkan membaca sambil melanjutkan perjalanan hiro hanya menggelengkan kepalanya kesal..
Munade dan Hiro berjalan melewati koridor yang menghubungkan castle crescent dan asrama revenant tempat peristirahatan para vampire disiang hari ketika tidak ada kegiatan belajar dan mengajar. Disaat itu pula mereka berpapasan dengan sesosok makhluk imut dan ‘bodyguardnya’ yang menatap mereka berdua dengan tatapan aneh. Tepatnya myu dan izmu.
Myu menatap hiro dengan pandangan mata tidak bersahabat. Matanya mengilat memancarkan kebencian yang mendalam terhadap ‘saudara’ tirinya itu.
“sedang apa kau disini?”
Tanya nya sarkatis dan langsung pada inti pembicaraan
“bisa kuluruskan,putra mahkota..dia dikirim oleh yang mulia raja untuk belajar disini..”
“tutup mulutmu,aku tidak sedang berbicara kepadamu..tuan penasehat..”
Ujar myu penuh penekanan. Munade hanya tersenyum dan menaikkan bahunya.
“terserah kau ini putra siapa..yang jelas keberadaanmu disini hanyalah sebuah malapetaka..”
Bisik myu kepada hiro yang hanya menatapnya dengan aura yang hampir sama
“aku kira kita masih punya waktu untuk meluruskan masalah ini ya putra mahkota..
Dengar,aku tidak berada dibawah perintahmu.. jadi apapun yang kulakukan,dikirim kemanapun aku..itu bukan urusanmu..”
Desis hiro penuh penekanan. Myu membelalakkan matanya dan memperhatikan punggung hiro yang sudah berjalan mendahuluinya menyusul munade.
“aku benci anak itu..”
Umpatnya kesal sambil menggigit bibirnya sendiri dengan taring miliknya..
“bagaimana bisa aku punya hubungan saudara dengan orang semenyebalkan dia?”
Umpat hiro kesal, menyingsingkan lengan kemejanya keatas dan menghirup udara malam dikota vampire ini dalam-dalam. Keadaan disini tak membuatnya merasa nyaman.
“itu takdir..”
Ujar sai dengan wajah ‘mengejek’ yang dimaksudnya untuk mencairkan suasana.
“tidak lucu,bodoh..”
Sambut hiro memberikan tatapan ‘death glare’ kepada sai yang disambut dengan tanda peace ditangan nya.
“sebenarnya apa yang dia pikirkan…?kenapa dia begitu dingin padaku..”
“dia hanya merasa belum bisa menyesuaikan diri dengan mu,dan kehidupanmu..”
Menatap munade dan sai bergantian,hiro menunjuk dirinya dengan telunjuknya sendiri.
“aku?kehidupanku?bagian mana dari kehidupanku yang istimewa?”
“kau punya kasih sayang yang sangat banyak disekelilingmu,khususnya ibumu..
Dia tak mendapatkan hal yang seperti itu didalam kehidupannya..”
sai memulai ceritanya tentang myu. Orang yang sudah dikenalnya sedari kecil. Munade dan sai adalah dua orang anak bangsawan yang tumbuh kembang bersama sang putra mahkota kecil.
“ibunya ada dimana?”
“jika kau tanyakan hal ini kepadanya,kau akan dibunuhnya..mommynya,yah..begitulah dia memanggilnya, ada didasar castle istana ini..”
Masih penuh mistery,penjelasan sai benar-benar membuat orang penasaran. Hiro dengan pandangan antusias mendengarkan pembicaraan sai.
“dasar castle?ruang bawah tanah?sedang apa dia disana?”
“dia gila… sehingga dia harus dikurung didalam jeruji besi itu..mungkin untuk selamanya..
penyebabnya sangat dramatis.. dia berselingkuh dengan seorang vampire bangsawan lainnya dari kerajaan Pilharmonic quinted bernama kamijou..kamijou adalah kekasihnya sebelum dia dijodohkan dengan paksa bersama yang mulia aoi…ketika mengandung myu,permaisuri hizaki dan kamijou dipaksa berpisah.. kamijou dibunuh.. dadanya ditancapkan pasak besi dan kini dia terbaring disebuah coffin yang disimpan didalam kerajaan dan hanya segelintir orang saja yang tau dimana keberadaan coffin itu..hizaki-hime juga ingin menyusulnya..namun hal itu dicegah pihak kerajaan karena kehamilannya..
Sejak saat itulah dia menganggap..keberadaan janin yang dikandungnya itu adalah sebuah penghalang cinta baginya dan kamijou… Karena itu, hizaki-hime begitu membenci myu…seberapa sayangnya myu kepadanya..dia tak pernah peduli..dia tetap memandang myu penuh dengan kebencian..”
“mom…”
panggil myu. dia tersenyum lebar dihadapan hizaki diruangan sempit ruang bawah tanah tempat hizaki berada saat ini,sementara izmu hanya berdiri dibelakangnya,menatap pertemuan ibu dan anak ini dengan pandangan datar. hizaki Menatap anaknya dengan pandangan sarkartis-seperti biasa-
“mau apa datang kesini?ingin menertawakan ketidak berdayaanku,begitu kan?”
“kenapa mommy bicara seperti itu..aku bawakan sesuatu..”
myu mengulurkan selimut tebal kearah ibunya.
“buang saja,aku tidak butuh…”
“jangan seperti itu,nanti bisa sakit..”
“PERGI SANA!AKU TIDAK BUTUH!”
Terkejut,myu menjatuh kan selimut tebalnya dan menatap ibunya dengan mata yang berkaca-kaca.
“benarkah ibu yang telah melahirkanku adalah kamu?kenapa mommy memperlakukanku seperti ini..”
“karena melahirkanmu adalah kesalahan terbesar dalam hidupku…karena kau aku terkurung disini..itu karena mu,myu..karena mu!”
Masih menatap ibunya dengan pandangan mata yang berkaca-kaca, myu menundukkan kepalanya.
“apa yang bisa kulakukan untukmu,agar kau berhenti membenciku,mom…?”
Karena pernyataan myu barusan,hizaki mendapatkan sebuah ide brilliant diotak nya.
Ide yang kejam yang bisa membuatnya terbebas dari jeruji ini..
Dan kembali bersama kamijou..
Ya,
Kamijou..
“kau sayang mommy?”
myu menganggukkan kepalanya
“kalau begitu Bantu mommy keluar dari sini sayang, mereka…kerajaan yang menyebabkan mommy seperti ini..dan kau harus membenci mereka..
Benci mereka hingga kedasar hatimu..
Benci mereka dan buat mereka menyesal telah mengurung ibumu disini,sayang..
Lakukan apapun untuk mommy..
buktikan kalau kau mencintaiku, ibumu..
Setelah aku keluar dari sini,kau akan tau betapa besar kasih sayangku kepadamu..”
Seolah-olah myu telah dirasuki oleh kekuatan iblis..
Atau karena terlalu besar keinginannya untuk mendapatkan kasih sayang seorang ibu,dia menjadi gelap mata.
Menatap ibunya sambil tersenyum manis, myu mengangguk paham.
“wakatteiru,mommy..”
Mempercepat langkahnya menuju myu yang sedang berjalan mengitari kamarnya sendiri sambil memikirkan rencana pertamanya menghancurkan kerajaan,izmu menarik bahu myu dan menatapnya dengan pandangan serius.
“katakan kalau semua ini bohong…rencana bodohmu untuk menghancurkan kerajaan..”
“bohong?ini memang rencanaku..”
Menggoncang-goncangkan tubuh myu kedepan dan belakang,izmu masih tidak percaya bahwa ‘tuan’ nya akan melakukan tindakan sebodoh itu untuk mendapatkan kasih sayang seorang ibu
“kau hanya diperalat!dia melakukan semua itu agar bisa keluar dari sana dan menghancurkan kerajaan ini untuk kembali kepada kekasihnya,bukan untuk bersama mu..!apa kau tidak memikirkan siapa orang yang sudah merawatmu?ayahmu?teman-temanmu?”
“haaaa…itu urusanmu?dengar, mereka kan sudah punya penggantiku..yang lebih hebat,lebih kuat dari ku.. jadi untuk apa lagi aku disini?hanya untuk menyaksikan bagaimana kasih sayang mereka semua kepada hiro?kalau kau tidak suka..kau pergi saja bersama mereka,biar aku sendiri yang….”
Plak!.
Suara tamparan yang lumayan keras menggema di kamar milik sang putra mahkota,myu.
Dan yang melakukan hal itu adalah orang yang selama ini menjaganya dengan baik. Butlernya sendiri,izmu.
“kau..memukulku..izmu…”
ujar myu geram,menggertakkan giginya,taringnya menyembul dari keluar,izmu mengeluarkan sesuatu dari jasnya.
Sebuah pistol pembasmi vampire,miliknya dulu.
Myu membelalakkan matanya.
“lakukan,lakukan itu dan kau akan selesai ditanganku,myu…”
“kau akan membunuhku?”
myu menatap izmu dengan pandangan sendu nya. Pandangan yang selalu bisa membuat izmu menyerah.
“jika kau bertindak sesuai keinginan ibumu..aku akan membunuhmu..”
“dan membuatmu sendirian lagi,izmu?”
izmu tercekat.
Myu semakin maju kehadapannya
“kau akan sendirian.. tak kan ada yang menemanimu.. kau sendirian,seperti ibuku..”
Myu semakin menatap izmu dengan pandangan memelasnya. Membuat izmu semakin enggan untuk menarik pelatuk itu.
“aku…aku hanya tak ingin kau menyesal pada akhirnya!”
“aku tau apa yang kulakukan..tenang saja..tidak apa,serahkan semuanya kepadaku..
Aku bisa menanganinya…”
Izmu mengangkat pistol itu,kali ini mengarahkannya tepat ke wajah myu
“dan kau melupakan segala kebaikan yang mulia raja dan juga penghuni istana hanya untuk permintaan perempuan itu?”
“dia ibuku!kau tidak tau rasanya menjadi seperti aku!”
Tanpa mengendurkan pegangannya pada pistol itu izmu menatap mata myu sekali lagi.
Tak ada kebohongan disana,dia bisa merasakan sakitnya menjadi myu..
Dia tau rasanya,
Menjadi myu itu sangat sulit.
Izmu menurunkan senjatanya,dia beranjak keluar.
“pikirkan lagi keputusan itu myu,pikirkan lah ayahmu yang sudah bersusah payah menyelamatkan kerajaan ini..”
Ujarnya beranjak pergi dari kamar myu dan membiarkan myu sendirian memikirkan jalan mana yang harus diambilnya.
Mata myu menerawang keatas langit-langit kamarnya, myu sedang berpikir keras.
Dia ingin menyelamatkan ibunya,dia ingin membuktikan kepada hizaki betapa sayangnya myu kepadanya. Hanya itu yang ada dibenaknya saat ini.
“myu ….”
Suara itu sayup terdengar olehnya, sekarang pikirannya menerawang jauh ke memory masa lampaunya..
Disaat tubuhnya masih sangat kecil..
Disaat pipi gembul manisnya masih menghiasinya..
Memory masa lampau yang kini kembali tergali dalam ingatannya..
FLASH BACK
“tuan muda,sebaiknya anda tidak berada disini saat ini..”
Usul kaname, menggendong myu pergi dari ruang pertemuan keluarga kerajaan
“kenapa kaname?apa yang terjadi..?”
Tanya myu dengan wajah polosnya. Kaname hanya tersenyum dan memeluk tubuh kecilnya.
“ibumu sebentar lagi…”
“LEPASKAN AKU!”
teriak seorang wanita yang saat ini sedang di tarik paksa oleh para pengawal istana. My menoleh,samar-samar dia melihat sosok wanita itu.
Dia adalah ibunya..
Ibu yang membencinya,ibu yang dia sayangi..
Hizaki, hizaki yang sedang di kawal dan di seret paksa oleh para pengawal ‘vampire’ istana.
“yang mulia, kami telah berhasil menangkap permaisuri yang mencoba untuk mencuri peti mati kamijou untuk dibangkitkan kembali..”
“baiklah..sekarang biarkan aku yang bicara dengannya…”
Pandangan mata aoi mengilat,rasanya dia akan mencabik hizaki saat ini jika ia lupa kalau hizakilah yang melahirkan anaknya,putra kesayangannya.
“kau…ingin berkhianat dan membangkitkan kekasih mu itu?”
Tanya aoi bernada sarkartis,hizaki hanya menatapnya dengan pandangan muak.
“karena hanya itu yang ku inginkan..”
“dan menghancurkan keluarga ini?”
hizaki tertawa puas
“lantas apa peduli ku?sejak awal aku tak ingin berada disini,bersama mu, dan melahirkan makhluk itu..aku tak pernah mencintaimu..”
“kau pikir aku mencintaimu?kau hanya berpikir hanya hidupmu yang hancur?picik sekali pikiranmu?sekarang kau akan bangkitkan dia dan membuat kesepakatan untuk menghancurkan kerajaan ini?kau berpikir aku sebodoh itu…?”
Aoi mencengkram kerah gaun yang dikenakan hizaki dan membisikkan sesuatu dengannya
“aku tak ingin mengotori tanganku dengan menyiksamu.. tapi perbuatanmu ini memang tak termaafkan,
Sebagai ganti dari kesalahan besarmu.. kau akan ku kurung diruang bawah tanah…
Seumur hidupmu..hizaki..”
Rasanya seperti melihat sebuah adegan film. Myu menyaksikan ibunya di seret paksa keruang bawah tanah. Ia segera melompat turun dan berlari mengejar ibunya. Dengan tangan kecilnya dia meraih gaun sang ibu dan memeluknya. Merasakan hangatnya dengan uraian air mata.
“jangan bawa mommy ku..!”
“pergi…!ini semua kesalahanmu,jika aku tak melahirkanmu aku takkan pernah berada ditempat ini,aku akan bahagia bersama kamijou..!”
seperti sebuah petir yang menyambarnya, myu terdiam di tempatnya berdiri saat ini. Menyaksikan ibunya di bawa pergi didepan matanya.
Ia menangisi nya..
Menangisi ibunya yang membencinya..
Mengutuk dirinya,
Karena kehadirannya lah maka ibunya bisa menjadi seperti ini..
Lalu kemudian, suara langkah kali perlahan menghampirinya. Memeluknya hangat.
“myu..”
“daddy…”
Aoi, dia memeluk myu erat. Membawanya ke gendongannya.
“kau masih punya daddy kan.. daddy menyayangimu…akan menyayangimu melebihi kasih sayang mommy manapun.. karena itu kau tidak boleh bersedih…”
Myu bangkit dari coffin kesayangannya.. rasa bersalah mulai meliputi hatinya.
Benar, sejak awal memang dia selalu bersama dengan ayahnya. Bukan ibunya yang selama ini memberikan kebahagiaan untuknya. Tetapi ayahnya sendiri.
Ayahnya yang menggantikan sang ibu yang membencinya.
“daddy…daddy..”
Panggilnya dengan berurai air mata. Dia berlari,menghambur keluar kamar dan melewati lorong-lorong istana yang sedikit redup cahayanya. Dia ingin memeluk ayahnya,
Memastikan sekali lagi kalau keputusan yang baru saja diambilnya untuk membebaskan hizaki adalah kesalahan besar.
Dia ingin bertemu dengan ayahnya dan meminta maaf untuk pikiran bodohnya..
Dia tau kalau ayahnya sangat menyayanginya..
Dan sekarang myu sampai di depan pintu singgasana ayahnya.
Entah apa yang membuatnya merasa tak sabar dan ingin sekali memeluk ayahnya sekarang..
Perlahan myu menarik nafasnya, mendorong pintu yang telah ribuan kali ia lewati itu dan dia akan menghambur kepelukan daddy tercintanya…
Kriiiiit…
Pintu itu terbuka..
“hiro,bagaimana pelajaranmu tadi?”
“aku sudah bisa berlatih untuk mengendalikan kekuatanku ayah,aku sudah mulai bisa berburu binatang buas bersama munade tadi!”
Tawa seseorang yang dia kenal menghentikan langkahnya.
Myu menghentikan langkahnya karena di dalam ruangan ini sudah ada yang lebih dulu menemui ayahnya,
Dan orang itu bukan dia..
“wah..kau cerdas hiro, mungkin suatu saat kau bisa menjadi pemimpin yang baik!”
Dia melihat daddy-nya sedang mengelus rambut orang lain dihadapannya.
Orang yang katanya kakak laki-lakinya..
Dan orang yang akan menggantikan kedudukkannya..
Orang yang sudah menggeser tempatnya.
Myu berjalan mundur, tanpa menutup pintunya lagi dia melangkah pelan menjauh dari ruangan itu.
Daddy tercintanya sudah menemukan orang baru..
Sudah menemukan pengganti dirinya yang baru..
“aku tidak dibutuhkan..”
bisiknya pelan, rasanya seolah-olah dia sedang ditimpa oleh batu yang beratnya ribuan ton.
Orang yang baru hitungan hari menjadi anggota keluarga kerajaan ini sekarang sudah merebut hati ayahnya.
Menggantikan dirinya yang sekarang tersisihkan..
“lantas,untuk apa lagi aku disini…?”
Myu melangkah kan kakinya dengan marah yang mengepul dikepalanya.
Bahkan lampu-lampu dinding mulai pecah ketika ia berjalan melewati lampu-lampu koridor istana.
Matanya mengilat marah.
Yang ada dipikirannya saat ini hanyalah satu..
“mommy,I’m coming..for you..”
TBC
*AAAA…tsukareta..akhirnya udah chap 5 juga..
Yaa…chap berikut kayaknya udah mulai perang2an nih…*
No comments:
Post a Comment